Selasa, Agustus 01, 2006

Bung Karno

Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Ir. Soekarno (6 Juni 1901 - 21 Juni 1970) adalah Presiden pertama Indonesia, menjabat periode 1945 - 1966. Beliau memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 bersama Mohammad Hatta.
Soekarno dilahirkan dengan nama Kusnososro Soekarno. Ayahnya bernama Raden Sukemi, seorang guru di Surabaya, Jawa. Ibunya berasal dari Bali.

Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14 tahun, seorang kawan bapaknya yang bernama Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal di Surabaya dan disekolahkan ke Hooger Burger School (H.B.S.) di sana. Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu. Soekarno kemudian bergabung dengan organisasi Jong Java (Pemuda Jawa).

Tamat H.B.S. tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoge School (sekarang ITB) di Bandung, dan tamat pada tahun 1925. Saat di Bandung, Soekarno berinteraksi dengan Tjipto Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker, yang saat itu merupakan pemimpin organisasi National Indische Partij.
Pada tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas Soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929, hingga dibebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931.

Pada bulan Juli 1932, Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo), yang merupakan pecahan dari PNI. Soekarno kembali ditangkap pada bulan Agustus 1933, dan diasingkan ke Flores. Soekarno baru kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.

Tentang Nama Soekarno

Nama lengkap Soekarno ketika lahir adalah Kusnososro. Karena sering sakit-sakitan ketika masih kecil, maka — menurut kebiasaan orang-orang Jawa — oleh orang tuanya namanya diganti menjadi Soekarno. Di kemudian hari ketika menjadi Presiden R.I. nama Soekarno diganti oleh beliau sendiri menjadi Sukarno karena menurut beliau nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda). Beliau tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah.

Tidak ada komentar:

linkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...