Sabtu, Oktober 23, 2010

Perempuan Lemah Matematika? Siapa Bilang?

(theteachersguide.com)
Siapa yang menganggap perempuan lemah dalam matematika?

Head of Student and Alumni Afairs Sampoerna School of Education (SSE) Sulandjari Rahardjo mengatakan, anggapan perempuan lemah dalam matematika sebenarnya tidak relevan dengan kapabilitas perempuan sendiri. Anggapan ini kan, muncul karena kesempatan yang terbatas bagi anak perempuan untuk belajar matematika, ungkapnya.

Stereotiping ini kemudian membuat anak-anak perempuan yang berniat melanjutkan sekolah di bidang-bidang eksakta, khususnya matematika, harus mengeluarkan tenaga lebih untuk menjelaskannya kepada orangtua. Untungnya, lanjut Sulandjari, makin banyak perempuan yang menguasai bidang-bidang eksakta.

Padahal, perempuan juga sangat dekat dengan matematika karena matematika memang hadir dalam kehidupan sehari-hari. Sulandjari mengatakan, transaksi belanja dan bikin kue juga menggunakan prinsip matematika.

"Kemampuan itu sama. Hanya karena anggapan itu sudah lama ada di masyarakat, perempuan tidak diberi kesempatan. Ada anggapan perempuan itu enggak kuat dalam angka. Sebenarnya kalau diberi kesempatan yang sama, bisa juga kuat," katanya, Sabtu (23/10/2010).

Makin banyak pula perempuan yang menjadi guru-guru matematika membuat anak-anak perempuan juga termotivasi. Di jurusan Matematika STKIP Kebangkitan Nasional, Sulandjari mengatakan, jumlah calon guru matematika berimbang antara laki-laki dan perempuan.

"Oleh karena itu, perlu memperbaiki pola asuh di rumah dan budaya yang dianut. Kita harus pelan-pelan lihat, itu enggak bener," tambahnya.

Rabu, Oktober 13, 2010

Tingkat Kecelakaan Pelajar Tinggi

Angka korban kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun meningkat seiring dengan tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang merupakan salah satu "pembunuh" terbesar di negeri ini. Korban kecelakaan lalu lintas dari kalangan pelajar ternyata cukup tinggi.

Berdasarkan data yang dihimpun Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor dari Januari - Agustus 2010 berjumlah 3.118 kasus. Lima persennya melibatkan pelajar.

(www.indoforum.org)
"Kecelakaan paling banyak didominasi oleh pengendara sepeda motor, mengingat pertumbuhan pengguna kendaraan roda dua meningkat pesat. Dan memang, korban kecelakaan didominasi oleh generasi muda," ucap Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Condro Kirono, usai penandatangan penyusunan panduan atau modul integrasi kurikulum ketertiban dan keselamatan berlalu lintas tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK, di Pancoran, Selasa (12/10) siang.

Kepala Cabang Jasa Raharja DKI Jakarta, HM Mustimar Karimi, menjelaskan, santunan bagi korban kecelakaan di wilayah DKI setiap tahunnya sebesar Rp 45 miliar. Paling banyak santunan diberikan buat korban kecelakaan yang dialami generasi muda termasuk kalangan pelajar. "60 persennya santunan buat korban pelajar," ucap Mustimar.

Faktor penyebab kecelakaan umumnya karena kebut-kebutan atau ugal-ugalan di jalan. Mereka juga sering melanggar aturan lalu lintas seperti tidak memakai helm, dan menyerobot lampu merah.

http://www.wartakota.co.id/detil/berita/31256/Tingkat-Kecelakaan-Pelajar-Tinggi

linkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...