sumber : Pak Jajang Suwandhy
Selasa, Oktober 31, 2006
Nomor Telepon Penting Jakarta
Penerangan, Keamanan & Ketertiban
Informasi | No. Telepon |
Penerangan | 108 |
Penerangan Interlokal Antar Daerah | 106 |
Gangguan Telepon | 117 |
Rekening Telepon | 109 |
Hubungan Interlokal Antar Daerah | 100 |
Hubungan Internasional | 101 |
Pusat Informasi Nasional (PIN) | 021-3857974 |
Polisi | 110, 112, 525 |
Pemadam Kebakaran | 113, 344, 1.09, 7507 |
Ambulans | 118 |
Jalan Tol | 801, 1735 |
Posko Kewaspadaan Nasional | 122 |
SAR | 115, 550, 1111, 2111 |
PLN | 123 |
Pengaduan Hukum & HAM
Informasi | No. Telepon |
Komnas HAM | 021-3925253, 3925235 |
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia | 021-7971378, 7981858, 79191255 |
LBH Jakarta | 021-3145518 |
PBHI | 021-322084 |
Alamat Mabes Polri, Polda & Polres
Informasi | Alamat | No. Telepon |
Mabes Polri | Jl. Trunojoyo | 021-7218555 |
Polda Metro Jaya | Jl. Jend. Sudirman | 021-5234000 |
Polres Jakarta Pusat | Jl. Kramat Raya No. 61 | 021-3909921-22, 3909425 |
Polres Jakarta Utara | Jl. Yos Sudarsono | 021-431394, 491017, 490287 |
Polres Jakarta Barat | Jl. Raya Kembangan No. 2 | 021-5480303, 5482371 |
Polres Jakarta Selatan | Jl. Wijaya II | 021-7206004, 7206011/13,7221205 |
Polres Jakarta Timur | Jl. Matraman Raya No. 224 | 021-8191476, 8191478 |
Alamat KODAM &KODIM
Informasi | Alamat | No. Telepon |
Kodam Jaya | Kl. Letjen Sutoyo Jak-Tim | 021-8090837 |
Kodim Jakarta Pusat | Jl. Angkasa Kav B11/1 Kemayoran | 021-6540103 |
Kodim Jakarta Utara | Jl. Yos Sudarso | 021-6512584 |
Kodim Jakarta Barat | Jl. Let. Jend S. Parman | 021-5671189 |
Kodim Jakarta Selatan | Jl. Ciputat Raya, Tanah Kusir | 021-7203070 |
Kodim Jakarta Timur | Jl. Sentra Primer Br Timur P.Gebang | 021-4804719 |
Pemadam Kebakaran
Informasi | No. Telepon |
Wilayah Jakarta Pusat | 021-3841216, 3441494 |
Wilayah Jakarta Barat | 021-5682284, 5666313 |
Wilayah Jakarta Timur | 021-5852150, 8193443 |
Wilayah Jakarta Utara | 021-493045, 491063 |
Wilayah Jakarta Selatan | 021-7694519, 7500113 |
Posko Banjir
Informasi | No. Telepon |
Markas Besar | 021-3441309, 374766 |
Wilayah Jakarta Pusat | 021-3841216, 3440494 |
Wilayah Jakarta Barat | 021-5682284, 5666313 |
Wilayah Jakarta Timur | 021-8192172, 8191509 |
Wilayah Jakarta Utara | 021-4301124, 490591 |
Wilayah Jakarta Selatan | 021-7220388 |
sumber : Situs Resmi Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta
Indonesia
http://www.jakarta.go.id
Provinsi DKI Jakarta
Indonesia
http://www.jakarta.go.id
Kamis, Oktober 19, 2006
Selamat Idul Fitri
Komunitas SMAN 109 Jakarta
mengucapkan
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1417 H
mohon maaf lahir dan bathin
mengucapkan
Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1417 H
mohon maaf lahir dan bathin
Selasa, Oktober 17, 2006
BuBar INiCIX (14-10-2006) D'GOES Burger Bakar
Kenapa yah...?
BuBar INiCIX yang semula ditujukan untuk Alumni SMAN 109 Jakarta dari seluruh angkatan ternyata cuma dihadiri sama Alumni lulusan tahun 1997.
BuBar INiCIX yang semula ditujukan untuk Alumni SMAN 109 Jakarta dari seluruh angkatan ternyata cuma dihadiri sama Alumni lulusan tahun 1997.
kiri ke kanan = (depan) Coeploek, Jawir, Hendi (suaminya Anon), Bram
(tengah) Imam, Robert, Ciwang, Jabrik (Hendro), Fajar, Arif, Soleh
(belakang) Indra (obenk), Rizki (Gepeng)
(tengah) Imam, Robert, Ciwang, Jabrik (Hendro), Fajar, Arif, Soleh
(belakang) Indra (obenk), Rizki (Gepeng)
Selasa, Oktober 10, 2006
Senin, Oktober 09, 2006
Buka Puasa Bersama Alumni SMAN 109 Jakarta
Dear All.... CIX-ers
Atas nama panitia acara BuBar (Buka Puasa Bareng) INICIX, mengundang temen2 semua untuk dateng ke acara Buka Puasa Bersama Seluruh Alumni SMAN 109 Jakarta (Angkatan 1991 s/d 2005) yang Insya 4JJI akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal:
Sabtu, 14 Oktober 2006.
Tempat:
D'GOES BURGER BAKAR, Jl. Raya Margonda, Depok
(samping Wisma Marsini dan Obonk Steik)
Pukul:
16.00 WID (Waktu Indonesia bagian Depok)
-kita saling sapa dulu sebelum masuk keacara inti-
Biaya: Rp XX.XXX,XX (hubungi panitia)
yang mau bawa TTM-nya, pacarnya, tunangannya, selingkuhannya atau siapapun boleh.. asal bayar yach!
Buat temen yang mau buka stand apa aja.. misalnya ada yang mau jualan kue kering, kacang mede, pempek, baju lebaran or apalah.. boleh asal bilang kekita dan akan kita siapkan tempatnya.. untuk itu bisa hubungin gw (Jeng Rhea) via Japri gw yach....
Satu lagi.. buka puasa Ramadhan INICIX ini.. akan ada DOOR PRIZE. Hadiah lumayan tapi masih rahasia panitia, mudah-mudahan temen-temen beruntung!
Informasi lebih lanjut, silakan hubungi :
Datang yah! Temen-temen kalian pada ikut loh...
Mohon sebarkan berita ini keseluruh alumni SMAN 109 Jakarta.
NB: Buat perwakilan angkatan yang besedia menjadi contact person dipersilakan juga menghubungi Jeng Rhea.
Regards,
Jeng Rhea
Atas nama panitia acara BuBar (Buka Puasa Bareng) INICIX, mengundang temen2 semua untuk dateng ke acara Buka Puasa Bersama Seluruh Alumni SMAN 109 Jakarta (Angkatan 1991 s/d 2005) yang Insya 4JJI akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal:
Sabtu, 14 Oktober 2006.
Tempat:
D'GOES BURGER BAKAR, Jl. Raya Margonda, Depok
(samping Wisma Marsini dan Obonk Steik)
Pukul:
16.00 WID (Waktu Indonesia bagian Depok)
-kita saling sapa dulu sebelum masuk keacara inti-
Biaya: Rp XX.XXX,XX (hubungi panitia)
yang mau bawa TTM-nya, pacarnya, tunangannya, selingkuhannya atau siapapun boleh.. asal bayar yach!
Buat temen yang mau buka stand apa aja.. misalnya ada yang mau jualan kue kering, kacang mede, pempek, baju lebaran or apalah.. boleh asal bilang kekita dan akan kita siapkan tempatnya.. untuk itu bisa hubungin gw (Jeng Rhea) via Japri gw yach....
Satu lagi.. buka puasa Ramadhan INICIX ini.. akan ada DOOR PRIZE. Hadiah lumayan tapi masih rahasia panitia, mudah-mudahan temen-temen beruntung!
Informasi lebih lanjut, silakan hubungi :
- Gepeng Hp : 0811918987 ; Home : 7804985
- Ria Hp : 0815 8916541 ; Home : 93516342 Office :58300077 ext. 11120
- Pam Hp : 0811923590 : Home : 7871180
- Robert Hp : 92652829 ; Home : 7871180
Datang yah! Temen-temen kalian pada ikut loh...
Mohon sebarkan berita ini keseluruh alumni SMAN 109 Jakarta.
NB: Buat perwakilan angkatan yang besedia menjadi contact person dipersilakan juga menghubungi Jeng Rhea.
Regards,
Jeng Rhea
sumber : rhea_froggy@yahoo.com
Categories :
CIX-ers Media,
Event,
Reunion
Minggu, Oktober 08, 2006
Sabtu, Oktober 07, 2006
"Bangga" jadi orang Indonesia
hebatnya bangsa indonesia .....
Memandang Indonesia dari sisi lain, entah ngeledek ato bangga, tapi menggelitik. ....
Anda orang Indonesia ? Masih tinggal di Indonesia ? Di Jakarta?
Ke kantor naik bis umpel-umpelan? Lalu lintas macet?
Pernah Naik kereta super ekonomi ke Yogya or Surabaya ?
Pernah kebajiran?
Pernah dipalakin di bus sama gerombolan preman?
Ok, sekarang saya serius.
Kalau Ada yang bertanya: apa sih yang bisa dibanggakan for being Indonesian?
Maka jawaban saya adalah : Kita.
Kita harus bangga karena kita orang Indonesia Bisa dan Biasa hidup susah!!!
Becanda lagi nih? Nggak, saya Serius!! Saya nggak boong.
Kalau saya boong biarkan Tuhan memberikan cobaan yang berat pada saya (red : katanya harta yang berlimpah merupakan cobaan yang berat) Kemampuan untuk hidup susah (saya sebut aja "survival ability" ya) tidak dimiliki orang-orang yang lama hidup di negara-negara mapan.
Boss saya (orang India) pernah cerita: suatu ketika teman-nya-sebut saja Sarukh dan keluarganya -pamit pada boss saya pulang ke negara asalnya?
India yang murah meriah untuk menikmati pensiun dini, setelah 15 tahun kerja di Singapore .
Eeeeeee? ... belum satu tahun pamitan pulang ke India ? si Sarukh sudah balik lagi ke Singapore, dan kali ini minta bantuan Boss saya untuk dicariin kerjaan lagi di Singapore.
What happened? Tanya boss saya.
Sarukh bercerita, setelah pulang ke India , anak remajanya yang dibesarkan di Singapore menjadi rada-rada stress dan menjadi pasien tetap psikiater di sana. Selidik-punya selidik agaknya hal itu disebabkan karena Anaknya Sarukh tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dari kondisi yang sangat mapan ( Singapore) ke kondisi yang sebaliknya
(India).
Jadi, dalam hal ini, anak si Sarukh yang sudah biasa hidup dalam kemapanan tidak punya "kemampuan bertahan waras" untuk hidup di negara yang belum mapan. Demi kebaikan anaknya, akhirnya si Sarukh memutuskan menunda pensiun dini-nya dan kembali kerja di Singapore .
Kalau kita-kita yang sudah biasa hidup susah di Jakarta , pindah or berkunjung ke India sih nggak ada masalah.
Saya jadi ingat, 2 tahun lalu ketika saya dan rekan-2 kerja saya berkunjung ke India, boss saya wanti-wanti untuk : bawa obat sakit perut, dan selama di India hanya minum-minuman dari botol/kaleng. Kalau ke restoran local jangan sekali-kali minum air putih yang disediakan dari dari Teko/ceret di restoran tersbut, karena Kebersihan Airnya tidak terjamin, dan biasanya perut orang asing tidak siap untuk itu; begitu nasehat boss saya.
Pada waktu itu satu rombongan yang berangkat ke India terdiri dari 5 orang. Satu orang Jepang ? dari Jepang, dua orang Singapore dan dua orang Indonesia (termasuk saya baru sebulan kerja di Singapore ). Dalam 2 minggu kunjungan ke India , kolega dari Singapore dan Jepang langsung menderita diare di Minggu pertama ke India , ? diselidiki, kemungkinan penyebabnyat adalah mereka pernah memesan kopi atau the di restoran local pada saat makan siang (yang tentunya tidak dari botol), Sementara si orang Jepang, walaupun secara ketat dia hanya minum-minuman botol atau kaleng selama makan di restoran-restoran lokal, terkena
diare diduga karena si orang jepang ini menggunakan air keran dari hotel untuk berkumur-kumur selama sikat gigi.
Sedangkan saya dan satu orang rekan lagi dari Indonesia , sehat walafiat tidak menderita suatu apapun selama di sana (mungkin karena di Indoneisa, sudah terbiasa jajan es dipinggir jalan yang mungkin airnya tidak lebih bersih dari air di restoran-restoran India)
What is the moral of the story?
Kita harus bangga karena Kita bisa lebih baik dari orang Jepang dan Singapore!!! ! (at least, dalam hal ketahanan perut).
Cerita lainnya lagi, bulan lalu saya di kirim kantor (yang base-nya di Singapore) untuk mengikuti sebuah workshop di Rio de Janeiro Brazil. Total waktu trempuh saya dari Singapore ke hotel saya di Rio de Janeiro Brazil adalah 36 jam (termasuk 5 jam transit di Eropa).
Sebenarnya, dari Singapore ke Brazil , jalur yang paling umum dan cepat adalah ke arah Timur, transit di Amerika, terus ke Brazil . Dengan jalur ini saya perkirakan, dalam 26-30 Jam saya sudah bisa mencapai Brazil.
Cuma, karena saya orang Indonesia , untuk transit di Amerika pun saya butuh apply VISA Amerika, yang mana proses aplikasi visa tersebut memerlukan waktu sedikitnya 2 minggu. Padahal, saya tidak punya waktu sebanyak itu. Alhasil, yah begitulah, saya harus memilih rute yang sebelaliknya, mengeliling belahan bumi bagian barat, transit di Amsterdam , dengan waktu tempuhnya 6- 10 jam lebih lama. Jadinya, cukup melelahkan, tapi nggak apa-apa, namanya juga orang Indonesia, harus terbiasa dengan hal-hal yang susah-susah.
Saya sampai di hotel di Rio, hari minggu jam 11 Malam. Dan keesokan paginya saya langsung mengikuti workshop di sana. Walaupun masih terasa lelah, saya tetap berusaha untuk terlibat aktif dalam workshop pagi itu, dengan mengajukan pertanyaan atau memberi masukan atas
pertanyaan peserta lainnya. Pada saat istirahat, saya sempat berbincang-bincang dengan
kolega-kolega dari Jerman peserta workshop itu.
Beberapa dari mereka mengeluh kecapaian dan menderita "jet lag", karena mereka telah menempuh 12 jam perjalanan dari Jerman, dan baru saja tiba di Brazil hari minggu siang, sehingga belum cukup waktu istirahat untuk adaptasi Jet lag, begitu keluh mereka.
Lalu, saya berkata pada mereka, bahwa sebenarnya mereka lebih beruntung dari saya, karena saya harus menempuh 36 jam perjalanan dari Singapore, dan baru tiba di hotel pukul sebelas malem, kurang dari 12 jam sebelum workshop dimulai.
Mereka tertegun, salah seorang dari mereka bertanya pada saya: "Tapi kamu naik pesawat, di kelas Bisnis khan?". "Tidak, jatah saya Cuma kelas ekonomi", jawab saya lagi. Mereka terlihat semakin terkagum-kagum (atau kasihan?), dan salah seorang dari mereka memuji. "Its very impressive, you guys Singaporean are really-really hard workers". "I'm not Singaporean, I'm Indonesian working in Singapore " jawab saya dengan bangga.
Agaknya, hari itu saya menjadi cukup terkenal di kalangan kolega dari Jerman, hanya karena terbang selama 36 jam dari Singapore 12 jam sebelumnya dan masih bisa secara aktif mengikuti workshop tersebut.
Saya tahu kalau saya menjadi pembicaraan mereka , karena sewaktu makan malam, kolega dari jerman lainnya - yang saya tidak pernah ceritakan mengenai perjalanan saya dari Singapore bertanya pada saya tips and trick supaya bisa tetap segar setelah menempuh perjalanan begitu lama (ini berarti dia mendapatkan cerita saya dari kolega jerman lainnya).
Saya bingung jawabnya. Ingin sekali saya menjawab :
"Berlatihlah dengan naik kereta api super ekonomi dari Jakarta ke Surabaya di saat-saat mendekati hari lebaran. Kalau Anda terbiasa dengan alat transportasi ini- di mana tidak hanya species "Homo Sapiens" yang bisa menjadi penumpangnya , dan di tambah lagi waktu tempuhnya yang lama sekali karena hampir di setiap setasion harus berhenti, maka Anda akan bisa menaklukkan semua alat transportasi terbang apapun yang di muka bumi ini".
Namun, saya urungkan memberi jawaban di atas, karena saya khawatir dia tidak akan mengerti atas apa yang saya jelaskan, dan saya yakin mereka tidak bisa "survive" dengan alat transportasi ini, yang fasilitasnya tentu jauh dari kelas Bisnis pesawat terbang (Note : kolega saya dari Jerman, otomatis mendapat fasilitas kelas bisnis di pesawat apabila waktu tempuhnya lebih dari 10 jam).
Seminggu, setelah saya pulang dari Workshop di Brazil, entah karena terkagum-kagum dengan "kemampuan hidup susah" (dari sudut pandang mereka) yang saya miliki, atau karena alasan lainnya, kolega saya dari Jerman yang saya temui di Brazil , menghubungi atasan saya yang intinya meminta saya untuk ditugaskan ke Jerman, membantu project yang saat ini sedang berjalan di sana.
Alhasil, bulan September ? November saya akan bergabung dengan kolega-kolega di Jerman menyelesaikan project di sana. Cukup membanggakan, karena, kata boss saya, ini kali pertama "Kantor Pusat" meminta bantuan dari kantor cabang untuk mensupport project yang sedang mereka kerjakan di kantor pusat.
Jadi setelah membaca tulisan ini, saya harap pembaca sekalian punya alasan semakin bangga menjadi orang Indonesia .
Kalau anda lagi di luar negeri dan ditanya "Anda dari mana?"
Jawablah dengan bangga:
Ya, Saya dari Indonesia , Negara yang lagi susah, Saya juga hidupnya susah, Tapi saya bisa "survive", Dan saya bangga karenanya!!!
Any Problem???
Sekali Merdeka tetap Merdeka !
Adi
Memandang Indonesia dari sisi lain, entah ngeledek ato bangga, tapi menggelitik. ....
Anda orang Indonesia ? Masih tinggal di Indonesia ? Di Jakarta?
Ke kantor naik bis umpel-umpelan? Lalu lintas macet?
Pernah Naik kereta super ekonomi ke Yogya or Surabaya ?
Pernah kebajiran?
Pernah dipalakin di bus sama gerombolan preman?
Ok, sekarang saya serius.
Kalau Ada yang bertanya: apa sih yang bisa dibanggakan for being Indonesian?
Maka jawaban saya adalah : Kita.
Kita harus bangga karena kita orang Indonesia Bisa dan Biasa hidup susah!!!
Becanda lagi nih? Nggak, saya Serius!! Saya nggak boong.
Kalau saya boong biarkan Tuhan memberikan cobaan yang berat pada saya (red : katanya harta yang berlimpah merupakan cobaan yang berat) Kemampuan untuk hidup susah (saya sebut aja "survival ability" ya) tidak dimiliki orang-orang yang lama hidup di negara-negara mapan.
Boss saya (orang India) pernah cerita: suatu ketika teman-nya-sebut saja Sarukh dan keluarganya -pamit pada boss saya pulang ke negara asalnya?
India yang murah meriah untuk menikmati pensiun dini, setelah 15 tahun kerja di Singapore .
Eeeeeee? ... belum satu tahun pamitan pulang ke India ? si Sarukh sudah balik lagi ke Singapore, dan kali ini minta bantuan Boss saya untuk dicariin kerjaan lagi di Singapore.
What happened? Tanya boss saya.
Sarukh bercerita, setelah pulang ke India , anak remajanya yang dibesarkan di Singapore menjadi rada-rada stress dan menjadi pasien tetap psikiater di sana. Selidik-punya selidik agaknya hal itu disebabkan karena Anaknya Sarukh tidak bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan dari kondisi yang sangat mapan ( Singapore) ke kondisi yang sebaliknya
(India).
Jadi, dalam hal ini, anak si Sarukh yang sudah biasa hidup dalam kemapanan tidak punya "kemampuan bertahan waras" untuk hidup di negara yang belum mapan. Demi kebaikan anaknya, akhirnya si Sarukh memutuskan menunda pensiun dini-nya dan kembali kerja di Singapore .
Kalau kita-kita yang sudah biasa hidup susah di Jakarta , pindah or berkunjung ke India sih nggak ada masalah.
Saya jadi ingat, 2 tahun lalu ketika saya dan rekan-2 kerja saya berkunjung ke India, boss saya wanti-wanti untuk : bawa obat sakit perut, dan selama di India hanya minum-minuman dari botol/kaleng. Kalau ke restoran local jangan sekali-kali minum air putih yang disediakan dari dari Teko/ceret di restoran tersbut, karena Kebersihan Airnya tidak terjamin, dan biasanya perut orang asing tidak siap untuk itu; begitu nasehat boss saya.
Pada waktu itu satu rombongan yang berangkat ke India terdiri dari 5 orang. Satu orang Jepang ? dari Jepang, dua orang Singapore dan dua orang Indonesia (termasuk saya baru sebulan kerja di Singapore ). Dalam 2 minggu kunjungan ke India , kolega dari Singapore dan Jepang langsung menderita diare di Minggu pertama ke India , ? diselidiki, kemungkinan penyebabnyat adalah mereka pernah memesan kopi atau the di restoran local pada saat makan siang (yang tentunya tidak dari botol), Sementara si orang Jepang, walaupun secara ketat dia hanya minum-minuman botol atau kaleng selama makan di restoran-restoran lokal, terkena
diare diduga karena si orang jepang ini menggunakan air keran dari hotel untuk berkumur-kumur selama sikat gigi.
Sedangkan saya dan satu orang rekan lagi dari Indonesia , sehat walafiat tidak menderita suatu apapun selama di sana (mungkin karena di Indoneisa, sudah terbiasa jajan es dipinggir jalan yang mungkin airnya tidak lebih bersih dari air di restoran-restoran India)
What is the moral of the story?
Kita harus bangga karena Kita bisa lebih baik dari orang Jepang dan Singapore!!! ! (at least, dalam hal ketahanan perut).
Cerita lainnya lagi, bulan lalu saya di kirim kantor (yang base-nya di Singapore) untuk mengikuti sebuah workshop di Rio de Janeiro Brazil. Total waktu trempuh saya dari Singapore ke hotel saya di Rio de Janeiro Brazil adalah 36 jam (termasuk 5 jam transit di Eropa).
Sebenarnya, dari Singapore ke Brazil , jalur yang paling umum dan cepat adalah ke arah Timur, transit di Amerika, terus ke Brazil . Dengan jalur ini saya perkirakan, dalam 26-30 Jam saya sudah bisa mencapai Brazil.
Cuma, karena saya orang Indonesia , untuk transit di Amerika pun saya butuh apply VISA Amerika, yang mana proses aplikasi visa tersebut memerlukan waktu sedikitnya 2 minggu. Padahal, saya tidak punya waktu sebanyak itu. Alhasil, yah begitulah, saya harus memilih rute yang sebelaliknya, mengeliling belahan bumi bagian barat, transit di Amsterdam , dengan waktu tempuhnya 6- 10 jam lebih lama. Jadinya, cukup melelahkan, tapi nggak apa-apa, namanya juga orang Indonesia, harus terbiasa dengan hal-hal yang susah-susah.
Saya sampai di hotel di Rio, hari minggu jam 11 Malam. Dan keesokan paginya saya langsung mengikuti workshop di sana. Walaupun masih terasa lelah, saya tetap berusaha untuk terlibat aktif dalam workshop pagi itu, dengan mengajukan pertanyaan atau memberi masukan atas
pertanyaan peserta lainnya. Pada saat istirahat, saya sempat berbincang-bincang dengan
kolega-kolega dari Jerman peserta workshop itu.
Beberapa dari mereka mengeluh kecapaian dan menderita "jet lag", karena mereka telah menempuh 12 jam perjalanan dari Jerman, dan baru saja tiba di Brazil hari minggu siang, sehingga belum cukup waktu istirahat untuk adaptasi Jet lag, begitu keluh mereka.
Lalu, saya berkata pada mereka, bahwa sebenarnya mereka lebih beruntung dari saya, karena saya harus menempuh 36 jam perjalanan dari Singapore, dan baru tiba di hotel pukul sebelas malem, kurang dari 12 jam sebelum workshop dimulai.
Mereka tertegun, salah seorang dari mereka bertanya pada saya: "Tapi kamu naik pesawat, di kelas Bisnis khan?". "Tidak, jatah saya Cuma kelas ekonomi", jawab saya lagi. Mereka terlihat semakin terkagum-kagum (atau kasihan?), dan salah seorang dari mereka memuji. "Its very impressive, you guys Singaporean are really-really hard workers". "I'm not Singaporean, I'm Indonesian working in Singapore " jawab saya dengan bangga.
Agaknya, hari itu saya menjadi cukup terkenal di kalangan kolega dari Jerman, hanya karena terbang selama 36 jam dari Singapore 12 jam sebelumnya dan masih bisa secara aktif mengikuti workshop tersebut.
Saya tahu kalau saya menjadi pembicaraan mereka , karena sewaktu makan malam, kolega dari jerman lainnya - yang saya tidak pernah ceritakan mengenai perjalanan saya dari Singapore bertanya pada saya tips and trick supaya bisa tetap segar setelah menempuh perjalanan begitu lama (ini berarti dia mendapatkan cerita saya dari kolega jerman lainnya).
Saya bingung jawabnya. Ingin sekali saya menjawab :
"Berlatihlah dengan naik kereta api super ekonomi dari Jakarta ke Surabaya di saat-saat mendekati hari lebaran. Kalau Anda terbiasa dengan alat transportasi ini- di mana tidak hanya species "Homo Sapiens" yang bisa menjadi penumpangnya , dan di tambah lagi waktu tempuhnya yang lama sekali karena hampir di setiap setasion harus berhenti, maka Anda akan bisa menaklukkan semua alat transportasi terbang apapun yang di muka bumi ini".
Namun, saya urungkan memberi jawaban di atas, karena saya khawatir dia tidak akan mengerti atas apa yang saya jelaskan, dan saya yakin mereka tidak bisa "survive" dengan alat transportasi ini, yang fasilitasnya tentu jauh dari kelas Bisnis pesawat terbang (Note : kolega saya dari Jerman, otomatis mendapat fasilitas kelas bisnis di pesawat apabila waktu tempuhnya lebih dari 10 jam).
Seminggu, setelah saya pulang dari Workshop di Brazil, entah karena terkagum-kagum dengan "kemampuan hidup susah" (dari sudut pandang mereka) yang saya miliki, atau karena alasan lainnya, kolega saya dari Jerman yang saya temui di Brazil , menghubungi atasan saya yang intinya meminta saya untuk ditugaskan ke Jerman, membantu project yang saat ini sedang berjalan di sana.
Alhasil, bulan September ? November saya akan bergabung dengan kolega-kolega di Jerman menyelesaikan project di sana. Cukup membanggakan, karena, kata boss saya, ini kali pertama "Kantor Pusat" meminta bantuan dari kantor cabang untuk mensupport project yang sedang mereka kerjakan di kantor pusat.
Jadi setelah membaca tulisan ini, saya harap pembaca sekalian punya alasan semakin bangga menjadi orang Indonesia .
Kalau anda lagi di luar negeri dan ditanya "Anda dari mana?"
Jawablah dengan bangga:
Ya, Saya dari Indonesia , Negara yang lagi susah, Saya juga hidupnya susah, Tapi saya bisa "survive", Dan saya bangga karenanya!!!
Any Problem???
Sekali Merdeka tetap Merdeka !
Adi
Source: unknown; taken from: [Millist BC]
Categories :
America,
Motivation,
National
Jumat, Oktober 06, 2006
half of IX-A 2005-2006
nak2 IX-A tahun 2005/2006,tapi ini cuma stengahnya! ganteng2 dan cantik2 bukan??
2006
sumber : http://www.friendster.com/farismarino
Kamis, Oktober 05, 2006
Buka bersama anak EKAPASERS
Undangan buka bersama Buat anak EKAPASERS (anggota & alumni)
Hari Sabtu
Tanggal 7 Oktober 2006
Pukul 16:00
Tempat SMAN 109 Jakarta, Jl. Gardu, Srengseng Sawah Jakarta Pusat.
Info ini aku dapat dari SMS yang sambung-menyambung so, don't ask me for the source or contact person.
Regards
EP 055 TS
Hari Sabtu
Tanggal 7 Oktober 2006
Pukul 16:00
Tempat SMAN 109 Jakarta, Jl. Gardu, Srengseng Sawah Jakarta Pusat.
Info ini aku dapat dari SMS yang sambung-menyambung so, don't ask me for the source or contact person.
Regards
EP 055 TS
Rabu, Oktober 04, 2006
Buka Puasa Bersama
Buka puasa bersama Angkatan 97
Rumah Makan Pondok Laras, Kelapa Dua
selain yang anak-anak yang ada dalam foto ini sebenernya yang dateng masih banyak lagi kira-kira yang hadir saat itu 40 - 50 orang.
karena ruangan yang didapetnya kecil jadi sebagian gak bisa masuk dan pada duduk-duduk di depan pintu deh..!
Ramadhan (2004)
sumber : muhammadsoleh@...
Rumah Makan Pondok Laras, Kelapa Dua
selain yang anak-anak yang ada dalam foto ini sebenernya yang dateng masih banyak lagi kira-kira yang hadir saat itu 40 - 50 orang.
karena ruangan yang didapetnya kecil jadi sebagian gak bisa masuk dan pada duduk-duduk di depan pintu deh..!
Ramadhan (2004)
sumber : muhammadsoleh@...
Selasa, Oktober 03, 2006
Senin, Oktober 02, 2006
Polling Results
Polls Start on January 28, 2007 --- Closed on August 21, 2007
Topic you like to find on the internet (Total votes 1,904)
Polls Start on Oct 1, 2006 --- Closed on January 27, 2007
Tahun angkatan CIX-ers menurut anda disebut dari (Total votes 35)
Sebutan paling pas untuk Komunitas SMAN 109 - Jakarta (Total votes 35)
Topic you like to find on the internet (Total votes 1,904)
- Business (178) 9%
- Celebrities (121) 6%
- Computers (138) 7%
- Entertainment (128) 7%
- Finance (113) 6%
- Health (124) 7%
- Humor (148) 8%
- Livestyle (122) 6%
- Otomotive (115) 6%
- Politics (112) 6%
- Religion (118) 6%
- Sports (124) 7%
- Technology (127) 7%
- Travel (114) 6%
- Other (122) 6%
Polls Start on Oct 1, 2006 --- Closed on January 27, 2007
Tahun angkatan CIX-ers menurut anda disebut dari (Total votes 35)
- Tahun masuk CIX (13) 37%
- Tahun lulus CIX (21) 60%
- Tidak tahu (1) 3%
- Tahun 2006 (4) 12%
- Tahun 2007 (6) 18%
- Tahun 2008 (3) 9%
- Tahun 2009 (2) 6%
- Tahun 2010 (6) 18%
- Tahun 2011 atau lebih (1) 3%
- Mestinya sudah dilaksanakan (8) 24%
- Tidak tahu (1) 3%
- Tidak perlu ada Reuni Akbar (2) 6%
Bila Reuni Akbar Alumni CIX diadakan apakah anda bersedia terlibat sebagai panitia (Total votes 13)
- Sangat Bersedia (3) 23%
- Bersedia (7) 54%
- Ragu-ragu (3) 23%
- Tidak bersedia (0) 0%
Sebutan paling pas untuk Komunitas SMAN 109 - Jakarta (Total votes 35)
- Anak CIX (3) 9%
- CIX-ers (20) 57%
- CIX Community (4) 11%
- Anak CepekSembilan (1) 3%
- CepekSembilan Community (1) 3%
- Anak Ozone (1) 3%
- Ozone Community (1) 3%
- One-O-Nine-ers (4) 11%
- Komunitas SeratusSembilan (0) 0%
Bahasa untuk 109HIGH blogs (Total votes 19)
- Bahasa Indonesia (8) 42%
- English (1) 5%
- Bebas aja lah... (10) 53%
109HIGH blogs sebagai media informasi & komunikasi CIX-ers (Total votes 21)
Sangat mendukung (17) 81%
- Mendukung (3) 14%
- Kurang mendukung (0) 0%
- Tidak mendukung (1) 5%
- Terserah aja ... (0) 0%
"New Polling" on 109 High - Jakarta
Ikuti 3 Polling baru yang dibuka dalam 109 High - Jakarta menggantikan 3 Polling yang ditutup 30 September 2006. 3 Polling tersebut adalah sebagai berikut:
Tahun angkatan CIX-ers menurut anda disebut dari:
Tahun masuk CIX
Tahun lulus CIX
Tidak tahu
Bilakah Reuni Akbar Alumni CIX diadakan:
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011 atau lebih
Mestinya sudah dilaksanakan
Tidak tahu
Tidak perlu ada Reuni Akbar
Bila Reuni Akbar Alumni CIX diadakan apakah anda bersedia terlibat sebagai panitia :
Sangat Bersedia
Bersedia
Ragu-ragu
Tidak bersedia
Segera sampaikan pendapat teman-teman, partisipasi CIX-ers sangat kami harapkan!
Untuk 109 High - Jakarta, untuk SMAN 109 Jakarta
Tahun angkatan CIX-ers menurut anda disebut dari:
Tahun masuk CIX
Tahun lulus CIX
Tidak tahu
Bilakah Reuni Akbar Alumni CIX diadakan:
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011 atau lebih
Mestinya sudah dilaksanakan
Tidak tahu
Tidak perlu ada Reuni Akbar
Bila Reuni Akbar Alumni CIX diadakan apakah anda bersedia terlibat sebagai panitia :
Sangat Bersedia
Bersedia
Ragu-ragu
Tidak bersedia
Segera sampaikan pendapat teman-teman, partisipasi CIX-ers sangat kami harapkan!
Untuk 109 High - Jakarta, untuk SMAN 109 Jakarta
Langganan:
Postingan (Atom)