Rabu, Januari 16, 2008

Secarik Motivasi : How To Be a Nicer Person

Diterima oleh lingkungan kerja bukanlah sesuatu yang gampang. Padahal, sebetulnya ada cara yang cukup mudah, yakni dengan menjadi orang yang menyenangkan. Bagaimana caranya?

Diterima di lingkungan kerja....., merupakan hal yang membahagiakan. Bayangkan, apa yang kita rasakan jika kita dijauhi rekan kerja maupun atasan kita? Tak enak, bukan? Selain Anda jadi tak nyaman bekerja, bisa-bisa perjalanan karier Anda terhambat. Lalu, apa yang harus kita lakukan agar sebagai karyawan kita diterima oleh lingkungan kerja kita?
  1. MURAH SENYUM

    Wajah cemberut, selain tidak enak dilihat, juga bisa bikin orang malas mendekat. "Wah, Si A kenapa, nih, kok mukanya 'dilipat' begitu?" begitu mungkin pikir orang di sekitar kita. Boro-boro mendekat, melihat pun tak sudi. Bagaimana orang akan dekat jika tak pernah melakukan kontak. Karena itu, cobalah untuk selalu tersenyum kepada rekan kerja Anda, siapapun. Jika kita tengah punya masalah besar, paling tidak, usahakan supaya persoalan tersebut bisa diselesaikan sebelum kita beraktivitas di kantor. Jika persoalannya ada di kantor, segera cari penyebabnya dan selesaikan. Jangan menggantung persoalan saat kita bekerja. Jadi, kita tetap kelihatan "tak ada masalah" begitu menginjakkan kaki di kantor. Ingat, selain murah, senyum juga akan mencairkan suasana.

  2. SUPEL & TIDAK SOMBONG

    Selain mengobral senyum, cobalah bersikap supel di tempat kerja. Salah satu syaratnya adalah jangan egois. Anggap orang lain sebagai partner yang sederajat dan jangan suka meremehkan orang lain. Sikap bersahabat akan membuat orang lain betah berlama-lama di dekat kita.

  3. CERDAS DAN KREATIF

    Keramahan dan kesupelan kita akan menjadi sia-sia jika tak dibekali dengan kemampuan berpikir. Oleh karena itu, asahlah pikiran kita setiap saat. Berusahalah berpikir cerdas di bidang yang kita geluti. Jangan lupa, kreatiflah. Caranya, tanamkan kepekaan terhadap lingkungan di sekitar kita dan pelajari hal-hal yang berkaitan dengan bidang pekerjaan kita. Catat hal-hal penting dan analisalah. Kalau perlu, berdiskusilah dengan rekan kerja atau atasan kita. Dengan begitu, orang juga senang berhubungan dengan kita karena kita gampang "nyambung."

  4. JADILAH PENDENGAR YANG BAIK

    Sesekali, kita pasti harus mampu dan mau menjadi pendengar yang baik. Misalnya ketika rekan kerja kita menyampaikan ide-ide atau mengajak kita mendiskusikan persoalan kerja. Jika kita bukan pendengar yang baik, kita tentu akan meremehkan lawan bicara kita. Akibatnya, rekan kerja kita pun akan kecewa atau bahkan sakit hati. Menjadi pendengar yang baik juga akan membuat kehadiran kita di lingkungan kerja menjadi berarti.

  5. HUMORIS

    Selera humor patut kita miliki, karena selain bisa melepas stres kita, juga akan membantu rekan kerja kita merasakan hal yang sama. Yang perlu diperhatikan, kita harus mampu menempatkan diri. Tahu kapan kita boleh melemparkan banyolan dan kapan saatnya kita harus bersikap serius.

  6. CEPAT DAN TEPAT

    Kecerdasan yang kita miliki akan lebih sempurna jika kita bisa bekerja cepat dan tepat. Artinya, selain cepat, hasilnya pun tak perlu diragukan. Apalagi di saat seperti saat ini, kecepatan dan ketepatan sangat diperlukan bila tidak ingin ketinggalan dalam persaingan. Jadi, asah terus kecepatan dan ketepatan kita dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas-tugas kita. Selain menguntungkan diri sendiri, ini juga akan membuat rekan kerja kita merasa senang, karena proses kerja tim bisa berjalan sesuai rencana.

  7. TIDAK PLIN-PLAN

    Dimanapun, orang yang plin-plan alias tidak tegas pasti akan membuat jengkel orang-orang di sekitarnya. Omongan tak pernah bisa dipegang, dan yang lebih parah, informasi yang diberikan tidak sesuai kenyataan. Akibatnya, orang semacam ini tak akan dipercayai orang. Nah, coba tanyakan pada diri kita, apakah kita termasuk orang yang plin-plan? Jika ya, segera benahi sikap kita. Apalagi di lingkungan kantor, kita dituntut untuk bersikap tegas, bertanggungjawab dan bisa dipercaya. Bekali diri dengan teknik berkomunikasi yang baik, agar apa yang kita sampaikan bisa "kena sasaran." Jangan terbiasa mencabut omongan atau gagasan yang sudah Anda lontarkan, juga jangan terbiasa mengoreksi perkataan yang sudah kita ungkapkan. Sebab, bisa-bisa kita dicap plin-plan, yang ujung-ujungnya tidak dipercaya oleh rekan dan atasan kita.

  8. BUKAN PENJILAT

    Iklim persaingan yang begitu keras seringkali membuat seseorang khawatir bakal kalah dari rekan kerja. Yang lebih berbahaya adalah jika kekhawatiran itu menjadi berlebihan, sehingga membuat orang lupa diri dan ingin cari selamat dalam berkarier. Tak jarang, mereka kemudian memilih jalan yang salah, yaitu dengan menjadi penjilat.

    Informasi yang mereka berikan kepada atasan sifatnya hanya "asal bapak senang". Bahkan, mereka menyampaikan laporan-laporan yang isinya menjatuhkan rekan kerja yang lain. Karena itu, hindari sikap ini, karena selain akan dianggap pengecut, lingkungan juga akan membenci kita. Bagaimana kita bisa diterima di suatu lingkungan jika lingkungan itu membenci kita?

  9. SUKA MENOLONG

    "Berikan pertolongan kepada orang lain yang membutuhkan," begitu ajaran orang tua kita dulu. Ajaran itu pun dapat kita terapkan dalam dunia kerja Anda. Jika rekan kita mengalami kesulitan, segeralah beri ia pertolongan sebisa mungkin. Iklim kompetitif tak lantas kemudian menutup peluang untuk saling mengisi dan membantu satu sama lain, kan? Sikap suka menolong ini tentu akan membuat kita jadi lebih diterima di lingkungan kerja.

  10. TIDAK GAMPANG EMOSI

    Salah paham atau ketidaksesuaian antar-karyawan merupakan hal jamak yang sering terjadi di lingkungan kerja. Kesalahpahaman ini bisa berujung ke adu argumentasi yang hebat. Nah, yang harus kita lakukan di saat-saat seperti itu adalah menahan diri dan mengendalikan emosi kita. Sifat gampang tersulut emosi hanya akan merugikan diri sendiri. Selain menciptakan musuh, pekerjaan pun jadi terhambat. Sebaliknya, kemampuan menahan emosi akan membuat seseorang menjadi tidak pendendam, sehingga akan disukai oleh teman sekerja.

    Cobalah berlatih untuk berpikir jernih dan memandang perbedaan sebagai suatu kelebihan. Misalnya, bisa memunculkan beragam ide positif saat diskusi. Bayangkan, kita mampu mengendalikan emosi dan tetap "tenang" saat diajak berdebat, sekeras apa pun debat itu. Pasti, hasil diskusi pun akan jauh lebih positif, kan?

  11. TIDAK MUDAH LOYO

    Seringkali, sebagai karyawan, kita dituntut bekerja lebih keras untuk meningkatkan kualitas produk perusahaan. Misalnya, kita harus lebih banyak lembur bulan ini, karena perusahaan saingan sudah mulai mendesak perusaaan kita. Situasi ini tentu membutuhkan seorang karyawan yang memiliki semangat dan stamina yang lebih. Dengan kata lain, karyawan yang tidak gampang loyo.

    Apa jadinya jika kita tak mampu mengikuti ritme kerja yang seperti ini? Tentu, selain mengganggu kinerja tim, kita juga akan mengganggu jalannya roda perusahaan secara keseluruhan. Karena itu, siapkan diri baik-baik, sehingga kapanpun kita dituntut bekerja lebih keras, kita sudah siap. Ini juga akan membuat hubungan kita dengan rekan dan atasan kita jadi lebih mulus.

  12. MOTIVATOR ANDAL

    Di samping hal-hal yang sudah disebutkan di atas, salah satu syarat agar kita bisa diterima oleh lingkungan kerja kita adalah menjadi motivator andal bagi rekan kerja Anda. Caranya, tumbuhkan lebih dulu motivasi di dalam diri kita untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Setelah ini bisa kita jalani, baru kemudian berusahalah untuk menjadi motivator bagi rekan kerja kita yang tengah mengalami penurunan kinerja atau sedang menghadapi masalah pelik.

    Banyak hal bisa kita lakukan, dari sekadar memberi saran sampai membangun kepercayaan dirinya. Tawarkan hal-hal ringan yang menyenangkan agar ide-ide segar kembali muncul dalam benaknya dan membuatnya kembali bergairah untuk bekerja. Yang penting adalah memahami suasana hati rekan kerja kita. Jika kita dianggap sebagai orang yang selalu mempu memberi jalan keluar di saat yang tepat, tak ada alasan untuk menolak kehadiran kita. kita akan disukai oleh siapa pun di lingkungan kerja kita.

  13. Menghargai sesama rekan kerja dan tahu berterima kasih.

    Hal ini adalah yang paling akhir namun yang menjadi kunci utama pembentukan jati diri kita. kita harus bisa menghargai sesama rekan kerja atas semua usaha dan kebaikan yang diberikan terutama yang didedikasikan untuk kita.

    Terlebih jika kita punya teman yang begitu baik dan selalu memberikan perhatian terlebih pertolongan / bantuan. Siapapun akan langsung ditinggalkan temannya jika tidak bisa menghargai perhatian dan kebaikan yang pernah diberikan kepadanya. Dan langsung ia akan mendapatkan julukan : "Si tidak tau terima kasih."

    Selain menghargai kebaikan sesama teman, kita juga harus memberi perhatian kepada mereka bahkan jika mungkin kita mencari celah untuk bisa membalas kebaikannya dengan kebaikan.

sumber : http://www.iluni.org

Tidak ada komentar:

linkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...