Ban, si bundar hitam ini memegang peranan penting keselamatan berkendara. Ban yang telah botak apalagi gundul akan sangat berbahaya dipakai ketika meluncur di jalanan basah. Berikut beberapa catatan singkat tentang ban yang bisa dijadikan referensi sebelum meluncur di jalanan basah.
1. Langkah awal adalah periksa ketebalan kembangan telapak ban.
Sudah aus, botak alias gundul. Keausan ban bisa dilihat dari tread wear indicator yang ada pada ban tersebut. Jika sudah melebihi batas gantilah dengan yang baru.
2. Pastikan, tekanan angin sudah sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
2. Pastikan, tekanan angin sudah sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
Jangan lupa memasang penutup pentil untuk mencegah kebocoran angin. Tekanan ban yang tidak terlalu tinggi lebih bersahabat dipergunakan saat jalanan basah.
3. Lebih baik memakai ban dengan karakteristik yang cocok untuk trek basah.
3. Lebih baik memakai ban dengan karakteristik yang cocok untuk trek basah.
Untuk menghadapi kondisi jalan yang basah dan licin sebaiknya menggunakan jenis ban basah. Karakter ban basah memiliki kemampuan membuang air lebih cepat. Desain telapak yang membelah dari tengah ke pinggir dengan aliran ke samping mempercepat membuang air sehingga hambatan friksi antara telapak ban dan aspal mengecil. Ban jadi lebih menempel ke permukaan aspal.
Mengemudi di jalur basah tentu berbeda dengan di aspal kering. Selain ketrampilan dalam mengendalikan kemudi, keselamatan berkendara juga tidak terlepas dari kesiapan kendaraan. Kesiapan wiper (penyepu air), lampu sein-rem, kepakeman rem dan kondisi ban merupakan komponen –komponen penting yang wajib diperhatian sebelum menjalankan kendaraan.
referensi : http://www.kapanlagi.com/a/0000003871.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar