Rabu, Januari 31, 2007

Untuk Apa Dokter?

Jika suami adalah penyembuh bagi istri dan istri adalah penyembuh bagi suami. Bila itu terjadi dokter tidak diperlukan lagi. Demikian halnya dalam proses belajar, seorang guru adalah penyembuh bagi muridnya dan murid adalah penyembuh bagi gurunya, maka suasana belajar tercipta dengan riang.

keluarga, sekolah dan masyarakat yang bahagia menjadi keluarga, sekolah dan masyarakat yang sehat. Namun jika kebahagiaan sirna, rasa cinta kasih pada sesama telah lenyap, permusuhan, pertengkaran hadir terjadilah saling memaki dan menyakiti bahkan melahirkan kekerasan dan kerusuhan. maka Keluarga, sekolah dan masyarakat menjadi sakit.
Pernah seorang kawan pengajar bertutur betapa masyarakat, sekolah, keluarga telah menjadi sakit, betapa kekerasan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja tanpa melihat lagi ruang dan waktu serta bisa dilakukan oleh siapapun.
Saya katakan padanya, “Cinta adalah guru penyembuh dari segala penyakit, maka hiduplah dengan cinta dan tebarkanlah rasa cinta itu pada siapapun. Jika Seorang suami menebarkan rasa cinta dan istripun membalas dengan cinta maka keluarga itu bahagia. Jika Guru mengajar dengan menebarkan rasa cinta maka murid akan membalas dengan cinta pula maka ruang kelas akan tercipta suasana belajar yang menggembirakan. Jika anggota masyarakat menebarkan rasa cinta yang lain akan membalas masyarakat menjadi masyarakat sehat dam bahagia.”

Tidak ada komentar:

linkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...