Jumat, November 10, 2006

Kita bisa cegah HIV/AIDS

AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan kumpulan berbagai gejala dan infeksi sebagai akibat dari hilangnya sistem kekebalan tubuh karena infeksi dari Human Immunodeficiency Virus (HIV). Walaupun sudah ada penanganan untuk AIDS dan HIV, obatnya belum diketahui. Kita bisa cegah HIV/AIDS adalah sebuah slogan yang disodorkan Komunitas SMAN 109 Jakarta "CIX-ers" mengajak seluruh masyarakat untuk peduli atas Pencegahan/Penanggulangan penyakit yang disebabkan oleh virus HIV tersebut!

Mungkin tidak semua orang dapat peduli bentuk materi (uang, sumbangan untuk yayasan, atau sejenisnya), melalui sosialisasi informasi penting berupa penularan, pencegahan, dan kondisi rawan tentang AIDS mungkin bisa bermanfaat bagi masyarakat.

AIDS adalah akronim dalam bahasa Inggris dari Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome yang merupakan kumpulan berbagai gejala dan infeksi sebagai akibat dari hilangnya sistem kekebalan tubuh karena infeksi dari Human Immunodeficiency Virus (HIV). Walaupun sudah ada penanganan untuk AIDS dan HIV, obatnya belum diketahui. Berbagai faktor yang mempengaruhi adalah kesehatan, fungsi kekebalan, layanan kesehatan, dan infeksi lain.
.........
Pita Merah (Red Ribbon) seperti ini adalah simbol solidaritas untuk orang yang positif HIV dan terkena AIDS, dan tanggal 1 Desember telah ditetapkan sebagai Hari AIDS Internasional.
.........
(Dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/AIDS)



PENULARAN HIV / AIDS

.........
Penularan HIV ke dalam tubuh dapat melalui aliran darah, melalui luka, pembuluh darah maupun lewat membran mukosa (selaput lendir). Media penularannya adalah darah, cairan sperma, dan cairan vagina. Beberapa kegiatan yang dapat menularkan HIV yaitu:
  • Hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang telah terinfeksi HIV.
  • Penggunaan jarum suntik, tindik, tato yang dapat menimbulkan luka yang tidak disterilkan secara bersama-sama dan sebelumnya telah dipakai oleh orang yang terinfeksi HIV.
  • Melalui transfusi darah yang tercemar HIV.
  • Ibu hamil yang tercemar HIV pada anak yang dikandungnya.
HIV tidak dapat menular lewat kontak sosial seperti makan-minum bersama, bersalaman, menggunakan WC umum bersama penderita HIV/AIDS, berenang dengan penderita HIV. Berciuman dengan penderita HIV juga tidak akan menular kalau tidak ada luka seperti sariawan. Kami mendukung usahamu untuk tetap berteman dan menolong sahabatmu yang menderita AIDS, memberikan semangat kepadanya untuk tetap berobat dan menjalani kehidupan dengan normal. ... Ada sedikit saran dari kami karena kebersihan itu penting untuk kesehatan, maka kami sarankan supaya hal-hal yang bersifat pribadi sebaiknya dipakai masing-masing, misalnya handuk.
.........
(KOMPAS https://www.kompas.com/kompas-cetak/0305/23/muda/326457.htm)

SIAPA YANG RAWAN TERHADAP VIRUS AIDS ?
.........
Pada bulan September 2005, Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Kesehatan RI melaporkan 8.251 kasus HIV/AIDS, dimana di 32 propinsi, 4.065 merupakan kasus HIV dan di 31 propinsi, 4.186 merupakan kasus AIDS. Dari kasus yang dilaporkan ini, persentase tertinggi (59,04%) ditemukan pada kelompok usia 20-29 tahun. Sedangkan kelompok usia dibawah 14 tahun persentasenya adalah 2,12 %. Dari kasus AIDS yang dilaporkan ini, penyalahgunaan narkoba suntik sebesar 59,9%, hubungan seks dengan lawan jenis 47,8 %, lain-lain 7,7 %. Laju kasus AIDS nasional per 100.000 penduduk adalah 2,08.
.........
(UNICEF http://www.unicef.org/indonesia/id/Bersatu_untuk_Anak_Bersatu_lawan_HIV_AIDS_Bhs_Inds_.pdf)

Laporan Departemen Kesehatan RI tersebut menunjukan bahwa orang-orang yang rawan terhadap AIDS yang terbesar adalah mereka yang terlibat dengan NARKOBA SUNTIK dan HUBUNGAN SEX.


KITA bisa cegah HIV/AIDS (Contoh Keberhasilan)
.........
Apa kuncinya?
Kenapa Uganda berhasil? Ada beberapa hal yang menjadi kunci keberhasilan Uganda ini. Pertama adalah pengetahuan masyarakat terhadap AIDS/HIV, tidak hanya masyarakat kota tapi juga masyarakat desa. Ini merupakan hasil penyuluhan pemerintah dengan bantuan masyarakat itu sendiri. Data menunjukkan bahwa 82% wanita Uganda mengenal AIDS/HIV.
Kunci keberhasilan yang kedua adalah pengetahuan masyarakat tentang siapa yang tengah mengidap AIDS/HIV. Diketahuinya seseorang mengidap AIDS bukan berarti orang tersebut akan didiskriminasikan. Namun tidak lebih dari peringatan terhadap orang-orang di sekitarnya. Hal ini tentunya menuntut jiwa ìmembuka diriî dari ODHA sendiri, serta jaringan komunitas masyarakat yang akan melindungi ODHA dari diskriminasi lingkungannya.

Melalui pendidikan dan penyuluhan, Uganda telah berhasil menekan jumlah ODHA secara drastis. Melalui upaya ini, kita memberikan pengetahuan tentang AIDS/HIV, bahayanya, kondisi terapi dan vaksinasi saat ini, serta cara penanggulangannya. Untuk memperingati warganya akan bahaya AIDS/HIV, pemerintah Uganda mengeluarkan slogan dan peringatan yang berbunyi AIDS was fatal and required an immediate population response based on zero grazingî. ìZero grazingî artinya tidak seperti ternak liar.

Memang harus disadari bahwa cara penanggulangan AIDS/HIV yang efektif saat ini adalah pencegahan. Ini bisa kita lakukan karena kita telah mengetahui mekanisme penyebaran virus HIV ini. Faktor yang utama adalah hubungan seks. Sehingga jika kita ingin bebas dari ancaman AIDS/HIV, janganlah melakukan hubungan seks selain isteri.(*)
(Dr. Andi Utama - Puslit Bioteknologi LIPI http://www.sinarharapan.co.id/iptek/kesehatan/2004/0625/kes1.html)
ket : ODHA = orang dengan HIV/AIDS

Semoga dengan informasi ini semakin meningkatkan kesadaran kita bersama, anda juga dapat membatu menyebarkan informasi ini dengan meneruskan artikel ini kepada semua saudara-saudara kita atau membuat link dari blog atau website anda ke artikel ini. Code/scrip berikut ini dapat anda gunakan untuk membuat link pada blog/website anda.




Atau anda dapat membuat artikel sendiri yang lebih sesuai dengan kondisi orang-orang yang ingin anda informasikan, mari bersama KITA CEGAH HIV/AIDS

Tidak ada komentar:

linkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...