Selasa, Awal Perjuangan Menegangkan
Hari Selasa, tepatnya, mulai pukul 17.25 wib, timnas senior Indonesia akan memulai perjuangannya di kontes Piala Asia 2007 dengan menghadapi Bahrain. Serupa dengan Indonesia, yang walau menjadi tuan rumah tetap dianggap sebagai tim kuda hitam, maka Bahrain pun masuk dalam kategori tim underdog.
Oleh karena itu, Indonesia mau pun Bahrain sama-sama bertekad untuk memenangkan pertandigan perdana di penyisihan Grup D ini untuk membuka peluang lolos ke putaran kedua atau babak perempat-final.
Arab Saudi dan Korea Selatan adalah dua 'raksasa' yang sulit dikalahkan dan karena itu menjadi target sebagai dua tim yang harus dijinakkan. Kemenangan pada partai pertama akan menjadi modal besar dalam menyajikan sebuah penampilan yang bisa merepotkan Arab Saudi atau Korsel.
Ketika hitung mundur menuju dimulainya rangkaian pertarungan penyisihan Grup D semakin mendekat, ketika atmosfir ketegangan semakin meningkat, dibutuhkan kejelian dan kecermatan tim pelatih mau pun manajemen tim secara keseluruhan untuk membuat nuansa kebersamaan diantara seluruh pemain kian mengental. Tak terkecuali di tim Indonesia. Dalam konteks ini bisa dikatakan bahwa manajemen timnas yang langsung berada di bawah komando Wakil Ketua Umum PSSI Nirwan Dermawan Bakrie selaku chef de mission berupaya optimal dalam melakukannya.
"Kami hanya mencoba memfasilitasi apa yang terbaik untuk para pemain, walau pun mungkin yang kami berikan belum sepenuhnya sesuai dengan keinginan mereka," ungkap Nirwan Dermawan Bakrie ketika disinggung mengenai upaya-upaya yang coba dilakukan untuk meningkatkan sinergi dalam timnas senior.
Masih dalam konteks kebersamaan dalam tim itu, Nirwan Dermawan Bakrie tak urung melontarkan pujiannya atas pemberitaan pers yang dinilainya telah ikut mendorong semakin tumbuhnya atmosfir yang baik balam timnas.
"Setahu saya tak ada pers yang membuat pemberitaan negatif tentang timnas. Memang selalu ada kritik, tetapi saya senang karena kritiknya sangat konstruktif, mengurai masalah namun tetap dengan memberikan jalan keluar," ujar Nirwan Bakrie.
"Semua fokus untuk timnas, karena semuanya menyadari bahwa perjuangan timnas memang sangat berat. Tetapi kita sama-sama yakin bahwa di sepakbola selalu ada kejutan, dan itulah yang sama-sama kita harapkan dari Piala Asia 2007 ini," jelas Nirwan Bakrie.
Nirwan sendiri meminta maaf karena dia tak bisa sepenuhnya memfokuskan diri untuk Piala Asia, misalnya dengan mencoba sesering mungkin bisa dekat dan berdialog dengan para pemain timnas. Namun, dia gembira karena pendelegasian kewenangan dalam timnas telah berjalan dengan baik, sehingga tak ada pernik permasalahan yang muncul dalam manajemen timnas.
"Hubungan manajemen dengan tim, baik dengan pelatih mau pun pemain, berjalan sangat baik," pujinya. Selasa sore, ketika para pemainnya berlaga dengan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Nirwan berjanji untuk mendampingi mereka dengan duduk di bangku cadangan.
"Insya Allah, saya akan duduk bersama mereka, dan melihat mereka meraih kemenangan," tuturnya.
Manajer tim Andi Darussalam Tabusalla menyatakan, secara pribadi dia sudah meminta agar Nirwan Bakrie yang pimpinan delegasi timnas Indonesia bisa duduk bersamanya di bench tim Indonesia.
"Saya juga katakan padanya, Insya Allah kita akan menang," tegas Andi Darussalam Tabusalla.
Menyoal kembali kebersamaan dalam tim, deputi manajer H.M.Chandra Solehan, asisten pelatih Syamsudin Umar, mau pun dokter tim Zaini Khadafi Saragih sama-sama mengemukakan bahwa atmosfir atau nuansa kebersamaan dalam timnas tetap terjaga hingga jam-jam terakhir menuju dimulainya rangkaian pertarungan penyisihan Grup D Piala Asia 2007 ini.
"Tak ada yang (pemain) yang merasa lebih senior, sementara yang baru tampil di Piala Asia pun tak punya beban mental. Saya kira suasana dalam tim ini benar-benar kondusif," jelas Chandra Solehan.
Asisten pelatih Syamsudin Umar menyatakan, semakin tumbuhnya kebersamaan dalam tim karena adanya hubungan yang harmonis diantara tim pelatih, pelatih dengan pemain mau pun antara sesama pemain.
"Jadi memang hampir tak ada jarak diantara pemain," katanya.
Menurut keterangan dokter Zaini, seluruh pemain sangat menyadari bahwa mereka menghadapi sebuah pertarungan yang besar dan karenanya harus disikapi secara profesional. "Karena itu dalam latihan pun tak ada pemain yang mengeluh, semuanya bersikap gembira," katanya.(adi)
1 komentar:
walau sekarang kalah,tapi harus tetap semangat ya!!!. saya juga sebenarnya mendukung indonesia,tapi.., mau bagaimana lagi.
naufal(naruto)
Posting Komentar