Jakarta, Senin (30 April 2007)—Pelajar Indonesia berhasil mengalahkan Cina di bidang eksperimen Fisika pada ajang Olimpiade Fisika Tingkat Asia atau Asian Physics Olympiad (APhO) VIII yang berlangsung di Shanghai, Cina pada 21-29 April 2007. Keberhasilan tersebut membawa tim Indonesia meraih dua emas, tiga perak, dan dua
perunggu.
Adalah Muhammad Firmansyah Kasim, siswa kelas I SMAN Athirah Makassar yang berhasil mengalahkan semua saingannya dalam Fisika eksperimen. Setelah digabung dengan nilai teori Firmansyah meraih nilai total 43,2 point. Dia berhasil menempati urutan kedua dari 153 peserta, hanya selisih 0,1 point dibanding peraih absolute winner
Yun Yang dari Cina dengan nilai total 43,3 point.
Atas prestasi tersebut menempatkan Indonesia di posisi kedua setelah Cina yang berhasil meraih tujuh emas dan satu perak. Sementara posisi ketiga ditempati Taiwan dengan tiga emas, tiga perak, dan dua perunggu, sedangkan posisi keempat ditempati Singapura dengan satu emas. Adapun Australia, Israel, India, Kazakhstan, Srilanka tidak mampu meraih medali emas.
Pemimpin delegasi Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) Yohanes Surya mengatakan keberhasilan ini sangat menggembirakan, karena dalam Olimpiade Fisika Tahun 1994 yang juga diselenggarakan di Cina, negara lain susah mendapat medali emas dan hanya Cina yang mendominasi. "Kita dapat dua medali emas, ini sesuatu yang luar biasa. Negara-negara lain memuji hasil yang diperoleh tim Indonesia," katanya pada jumpa pers di terminal kedatangan VIP Bandara Soekarno Hatta, Jakarta, Minggu (29/04/2007) malam usai menempuh perjalanan pulang dari Cina.
Adapun emas kedua dipersembahkan oleh Rudi Handoko Tanin, siswa SMA Sutomo I Medan. Sementara perak diraih oleh Musawadah Mukhtar, siswa SMAN 78 Jakarta, David Halim, siswa SMA Katolik Xaverius Bandar Lampung, dan Ivan Gozali, siswa SMA Katolik Kanisius Jakarta, sedangkan medali perunggu diraih oleh Yosua Michael Maranatha, siswa SMAN 3 Yogyakarta dan Adam Badra Cahaya, siswa SMAN 1 Jember.
Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas Suyanto menyampaikan ucapan selamat kepada TOFI yang telah mengharumkan nama bangsa. Menurut dia, keberhasilan ini merupakan salah satu indikasi penting dari capaian pendidikan nasional di Indonesia.
Suyanto mengatakan bagi pelajar yang berprestasi tersebut akan mendapat beasiswa, yakni diterima pada jenjang sekolah di atasnya tanpa tes. "Pemerintah memiliki kemauan baik, supaya anak-anak ini memperoleh pendidikan bebas hambatan," katanya.
Terkait keikutsertaan TOFI pada Olimpiade Fisika Tingkat Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) XXXVIII di Teheran, Iran pada 13-21 Juni 2007, Yohanes menargetkan meraih juara umum dengan menyabet lima medali emas sekaligus menyandang absolute winner.**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar