Syarat penting mendapat beasiswa adalah harus mau menjadi teaching assistant atau research assistant. Teaching assistant bertugas membantu proses belajar-mengajar di kelas, seperti fotokopi, setup komputer di lab untuk kelas itu, memeriksa tugas-tugas, dan memberikan tutorial di luar jam kelas. Sedangkan research assistant bertugas membantu professor di lab, seperti membuatkan program untuknya, mengatur laboratioriumnya, membuat dokumentasi riset dan sebagainya. Mahasiswa selain melakukan penelitian, juga masih diwajibkan untuk mengambil coursework (kelas).
Memang harus diakui bahwa ada beberapa sekolah terkenal yang hanya memberikan jaminan beasiswa kepada mahasiswa S3. Untungnya, di AS, mahasiswa S1 bisa langsung masuk program S3, dimana di tengah-tengah perjalanan menumpuh S3 itu ada sertifikat bahwa ybs sudah melampaui jenjang S2. Jadi bisa ngerti sendirilah … :-p
Untuk mendaftar ke pendidikan pascasarjana ke AS, biasanya mereka mengharuskan pelamar memberikan hasil nilai TOEFL dan GRE General Test resmi dari ETS (www.ets.org). Beberapa universitas terkemuka juga mengharuskan mengambil GRE Subject Test, misalnya GRE Computer Science, GRE Biology, GRE Economics, dan sebagainya. Di Jakarta, cabang ETS terletak di Menara Emporium, Jl.Rasuna Said, Kuningan. Biaya TOEFL sekitar US$60, GRE sekitar US$120. Kalau punya TOEFL > 580 (standar nilai lama) dan GRE General Test > 1750 saya sarankan pergi ke AS.
Bahkan, saya sarankan untuk mendaftar di top 20 jika memiliki GRE > 1900. Go for it!
Pelamar dapat mendownload formulir pendaftaran langsung dari website universitas tersebut. Dalam formulir pendaftaran itu, biasanya ada pertanyaan dari mana sumber pendanaan untuk kuliah nanti. Pilihlah option untuk ‘menggantungkan sepenuhnya pada universitas dengan stipend assistantship’. Biaya pendaftaran biasa antar US$30-$60.
Kemudian mereka biasanya menyuruh kita untuk membuat statement of purpose. Tujuan dari statement of purpose adalah untuk meyakinkan bahwa Anda layak dapat beasiswa. Anda harus menunjukkan ‘kemampuan’ Anda, jangan malah merendahkan diri! Statement of purpose isinya:
mengapa kita ingin melakukan pendidikan tinggi
bidang peminatan kita apa, kalau bisa tunjukkan sedikit pengetahuan Anda mengenai ‘trend’ di bidang riset itu.
mengapa kita ingin melakukan riset di bidang itu
kalau sudah selesai mau jadi apa dan mau bekerja di mana (akademisi, industri, profesional, etc.) sebagai apa
Selain itu Anda sebaiknya juga menceritakan:
kalau mungkin, tunjukkan bahwa Anda memiliki kompetensi di bidang itu (jadi memang ada baiknya dari sekarang Anda sudah memiliki bidang yang fokus).
tunjukkan bahwa Anda bisa menjadi asisten pada mata kuliah S1 apa saja (jika jadi teaching assistant). Tapi jelaskan pula bahwa Anda bisa ‘fleksibel’.
Karena biasanya statement of purpose itu harus singkat dan lugas (sekitar 1/2 halaman, max 1 halaman), kalau perlu Anda menceritakan 2 point di atas di luar statement of purpose. Tapi kalau masih muat, ya masukkan saja dalam statement of purpose.
Sebelum mendaftar, ada baiknya jika Anda memastikan terlebih dahulu bahwa bidang Anda minati, ada profesor yang memiliki minat yang kurang lebih sama di universitas itu. Sebaiknya, bercakap-cakap dahululah dengan profesor tersebut, katakan bahwa saya tertarik untuk melakukan riset. Tanyakan pula apakah dia berminat mengambil Anda menjadi mahasiswanya. Jangan lupa cari muka sedikit :-). Hal ini akan sedikit memperlicin jalan saat seleksi mahasiswa baru. Sekedar info, biasanya universitas di AS tidak meminta research plan yang kongkrit, karena baru saat di sana nanti merencanakan riset.
By the way, sebelum pergi ke AS, kita juga harus memiliki persediaan uang selama satu bulan ($1500+), plus tiket pesawat ke Amerika Serikat.(sekitar $700).
Tips Beasiswa Luar Negeri : Amwibowo
Amerika Serikat (1); Kanada (2); Jerman (3); Belanda (4); Austria & Swiss (5); Jepang (6); Singapura (7); Australia & Inggris (8)
sumber : http://portalbeasiswa.web.id/content/view/27/27/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar