Kamis, Maret 22, 2007

Mengatasi Kelangkaan Air dan Menghadapi Banjir Secara Terpadu

"Mengatasi Kelangkaan Air dan Menghadapi Banjir Secara Terpadu" adalah Tema Nasional dalam memperingati Hari Air Sedunia 2007. Berikut potongan artikel tentang Peringatan Hari Air Dunia (WORLD WATER DAY) Ke 15 Tahun 2007 yang dikutip dari website resmi Departemen Pekerjaan Umum.

Tema Nasional “Mengatasi Kelangkaan Air dan Menghadapi Banjir Secara Terpadu”

Bumi Nusantara secara alami terletak pada pita katulistiwa yang beriklim tropis dan sungguh beruntung bumi tercinta kita berada pada wilayah yang sangat banyak curah hujannya sepanjang tahun. Hampir seluruh wilayah Nusantara mempunya curah hujan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan sebagian dari wilayah Afrika, China dan India, kecuali di sebagian dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang curah hujan nya rendah dan terjadi hanya beberapa bulan dalam setahun. Walaupun demikian persoalan kelangkaan air tetap ada ketika kemarau panjang terjadi dan hujan yang turun hanya 5 % – 15 % dari biasanya yaitu ketika terjadi perubahan iklim global (a.l.El-Nino dan efek rumah kaca) yang sangat sering terjadi akhir akhir ini.

Disisi lain seringkali, ketika musim hujan datang terjadi kelebihan air yang tidak tertampung dalam badan badan air yang ada seperti sungai, danau, situ, waduk butan dll, sehingga meluap dan keluar dari badan sungai menjadi banjir. Akhir tahun 2006 dan awal tahun 2007 merupakan tahun dengan curah hujan tinggi dalam waktu singkat sehingga intensitasnya menjadi tinggi dan curah hujan dengan intensitas tinggi ini tidak mampu ditampung seluruhnya oleh badan badan air yang ada dan hanya mampu diserap sebagian kecil oleh permukaan daerah aliran sungai (DAS) akibat semakin gundulnya daerah hulu, sehingga semua air hujan menjadi air permukaan yang sangat erosif dan mempunyai daya rusak tinggi terhadap apa saja yang menghambat alirannya ketempat yang rendah topografinya. Ditambah menurunnya kapasitas badan badan sungai untuk mengalirkan air kelaut akibat bangunan terlarang di kanan kiri bantaran sungai, sedimentasi dan sumbatan sampah sampah/limbah padat yang dimasukkan kedalam badan badan sungai tersebut, maka lengkaplah sudah persyaratan terjadinya banjir akibat luapan air dari sungai.

Dua kondisi yang sering bertentangan ini akan sangat berguna secara nasional bila saja dapat diatasi dan ditangani secara terpadu dan bersinergi diantara potensi nasional yang ada, mengingat begitu besarnya potensi sumber daya air yang terbuang percuma tanpa dapat ditahan untuk pemanfaatan yang berdaya guna dan berhasil guna sebelum menuju kelaut lepas. Oleh karenanya menyambut Hari Air Dunia 2007 yang bertema “mengatasi kelangkaan air” bagi Indonesia harus ada bersama dengan “menangani banjir” yang sangat perlu ditangani “secara terpadu”. Dengan demikian tema HAD 2007 untuk Indoensia menjadi “Mengatasi Kelangkaan Air dan Menangani Banjir Secara Terpadu”.

Tidak ada komentar:

linkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...